Sabtu, 01 Juli 2023

Kawok, sajian kuliner Khas Minahasa yang menggugah selera

Jika Anda mengunjungi Sulawesi Utara, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi Pasar Beriman di Kota Tomohon. Pasar ini mirip dengan pasar tradisional lainnya yang ada di Indonesia, di mana Anda dapat menemukan berbagai macam barang dagangan seperti bahan makanan, sayuran, ikan, dan kebutuhan lainnya. Namun, ada sesuatu yang unik dan yang membedakannya dari pasar lain. Pasar ini dikenal dengan tradisi yang ekstrem, karena menjual daging-daging hewan yang tidak lazim. Di sini, Anda dapat menemukan daging anjing, kucing, babi, kelelawar, babi hutan, tikus hutan ekor putih, ular piton, dan bahkan daging hewan yang terancam punah seperti yaki atau monyet hitam Sulawesi, 

Salah satu hidangan ekstrem yang terkenal dan diyakini memiliki manfaat kesehatan adalah tikus panggang atau yang sering disebut kawok. Meskipun bagi sebagian orang terdengar menjijikkan karena tempat tinggal tikus yang kotor, bagi yang sudah mencobanya, rasanya tidak jauh berbeda dengan ayam panggang. Tikus-tikus tersebut dipanggang dengan mentega hingga matang. Tikus yang digunakan adalah tikus hutan ekor putih yang hanya memakan tumbuhan. Biasanya tikus-tikus ini ditangkap langsung dari hutan.

foto, i.guim.co.uk

Tikus diyakini memiliki manfaat bagi kesehatan. Menurut penelitian, daging tikus mengandung 1090 ME (kj/100g) energi yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga stamina, dan meningkatkan imunitas. Tikus juga dipercaya dapat meningkatkan vitalitas dan stamina. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa manfaatnya akan lebih terasa jika mengonsumsi anak tikus. 

Tikus sering kali dianggap sebagai hama yang menjijikkan dan mengganggu, namun pandangan ini berbeda di kalangan masyarakat Minahasa.

Bahkan, masyarakat Minahasa menganggap bahwa tikus bakar ini sangat lezat dan lebih disukai daripada daging sapi yang populer.

suaramerdeka.com

Namun, perlu diketahui bahwa tikus yang dikonsumsi dalam hidangan ini bukanlah tikus got yang hidup di lingkungan kotor. Tikus yang digunakan dalam tikus bakar adalah tikus hutan yang hidup di alam liar dan tidak terpapar dengan sampah atau kotoran manusia.

Dengan memilih tikus hutan yang bersih sebagai bahan baku, masyarakat Minahasa meyakini bahwa tikus bakar dapat menjadi hidangan yang lezat dan aman untuk dikonsumsi.

Ini merupakan contoh lain dari keunikan kuliner daerah yang sering kali memanfaatkan bahan-bahan yang tidak biasa dalam makanan mereka. Bagi para petualang kuliner, mencoba hidangan ekstrem seperti tikus bakar dapat memberikan pengalaman baru dan memperluas cakrawala rasa mereka.

BBQ Rat, i.ytimg.com

Namun, penting untuk diingat bahwa selera makanan setiap orang berbeda, dan menghormati kebiasaan dan tradisi kuliner suatu daerah adalah hal yang penting. Jadi, jika Anda tertarik untuk mencoba tikus bakar, pastikan Anda melakukannya dengan memperhatikan aspek kebersihan dan keamanan dalam penyajiannya.

Meskipun tikus panggang mungkin terdengar aneh dan ekstrem bagi beberapa orang, namun bagi masyarakat setempat, ini adalah salah satu hidangan khas yang dianggap lezat dan memiliki manfaat bagi kesehatan. Bagi para petualang kuliner, mencoba hidangan yang unik seperti tikus panggang dapat menjadi pengalaman yang menarik dan memperluas cakrawala kuliner mereka. Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki preferensi makanan yang berbeda, dan selalu penting untuk menghormati kebudayaan dan tradisi makanan suatu daerah. Jadi, apakah Anda tertarik untuk mencoba?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

5 Makanan Khas dari NTT

Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah provinsi yang terletak di bagian timur indonesia. NTT terdiri dari pulau pulau besar seperti  Flores, Sumba...